Makanan Sehat

Makanan Sehat adalah semua makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh baik untuk memepertahankan keseimbangaan metabolisme ataupun sebagai pembangun.
Makanan yang berpengaruh terhadap kekebalan adalah makanan yang baik karena akan memberikan kekuatan jasmani yang sempurna.
Jenis makanan yang baik mengandung 3 unsur yaitu :
1.      Sebagai sumber tenaga (karbohidrat, lemak),memberikan kalori.
2.      Sebagai zat pembangun (Protein, mineral dan air) untuk pertumbuhan sel-sel dan jaringan yang rusak.
3.      Sebagai zat pengatur (Mineral, vitamin, protein) agar semua bagian tubuh dapat melakukan tugasnya secara teratur


Kebutuhan Makanan Sehat pada Balita


a.      Usia 0 – 4 bulan
Makanan yang paling baik diberikan pada usia ini adalah ASI dan diberikan segera setelah bayi lahir, dengan frekuensi pemberian setiap kali bayi menangis.
Manfaat ASI :
·         ASI mengandung zat kekebalan yang akan memberikan daya tahan atau melindungi bayi terhadap berbagai penyakt
·         ASI makanan ideal untuk bayi, karena 100 % cocok ( tidak memerlukan usaha penyesuaian ) dan mengandung zat gizi sesuai dengan keperluan bayi sesuai pertumbuhannya.
·         ASI saja merupakan makanan dan minuman terbaik untuk bayi dalam masa 4 – 6 bulan pertama kehidupannya.
·         Bayi yang diberi ASI lebih jarang sakit dan jarang menderita kekurangan gizi dibandingkan dengan bayi yang diberi susu botol ( Susu Sapi )
·         ASI adalah milik bayi, hak bayi karena diciptakan bersama dengan terjadinya janin dalam kandungan ibu
·         Pemberian ASI menimbulkan kepuasan / hubungan emosional yang hangat antara ibu dengan bayinya.
b.      Usia 4 – 6 bulan
ASI merupakan makanan utama bagi anak 4 – 6 bulan. Anak mulai diberi makanan lumat sebagai pendamping ASI, misalnya: bubur tepung, sari buah, pisang lumat, pepaya lumat, biscuit lumat, dan bayam rebus dilumatkan.
Cara memberikannya : misalnya : bubur lumat setengah cankir mula-mula diberikan satu kali sehari secara bertahap menjadi dua kali sehari.
Setelah bayi terbiasa kenalkan dengan makanan lumat lain (buah lumat, sari buah, bayam rebus lumat dsb.)
c.       Usia 6 – 12 bulan
ASI terus diberikan lebih sering lebih baik. Anak mulai diberi makanan lembek misalnya : bubur campur yang disaring dan buah-buahan. Setiap kali makan sebanyak satu piring makan ukuran sedang. Menginjak umur 10 bulan kenalkan dengan makanan keluarga yang lunak.
Menyiapkan makanan lembek :
Dalam setengah cangkir bubur beras (bubur tepung jagung atau bubur terigu) ditambah :
·               Satu sendok teh mentega atau minyak goreng (ditambahkan saat merebus bubur)
·               Satu sendok teh tahu dan kacang rebus yang telah dihaluskan
·               Dua sendok teh sayuran atau wortel atau tomat rebus yang telah dihaluskan
·               Gunakan santan, susu atau sari buah saat merebus bubur
·               Kenalkan telur, ikan, tepung ikan, abon daging berbagai lauk pauk dan sayuran
d.      Usia 1 – 2 tahun
Pada usia ini ASI tetap diberikan paling tidak sampai usia 2 tahun. Pada usia 1 tahun sebaikanya anak mulai diberikan makanan seperti orang dewasa walaupun secara fisik pencernaan belum sempurna betul.
Macam makanan untuk umur 1 – 2 tahun :
-          makanan keluarga tetap lebih banyak sayuran hijau dengan frekuensi 4 kali perhari terdiri dari : nasi, sayuran terutama daun hijau, lauk pauk, dan buah-buahan.
-          Makanan selingan berupa bubur kacang hijau, kue-kue.
e.       Usia 2 tahun keatas
Makanan pada usia ini sama dengan orang dewasa dan secara fisiologis saluran pencernaan mungkin sudah sempurna.
Macam makanan :
1)      Makanan keluarga : 3 kali perhari terdiri dari :
-          Nasi atau bahan makanan pengganti dari 200 gr beras
-          Sayuran berwarna : ½ mangkuk sayur (150 gr)
-          Lauk pauk : tempe 3 potong (75 gr), daging 2 potong (50 gr) atau bahan pengganti lain dari sumber protein.
-          Buah-buahan : papaya, pisang (200 gr)
-          Susu : 1 gelas (200 gr)
2)      Makanan selingan : 2 kali sehari
3)      Perlu ditambah tiap kali 2 sendok makan gula (20 gr) dan 2 sendok makan minyak (10 gr)

Dampak Kekurangan Makanan Sehat
Dampak kekurangan makanan sehat akan menyebabkan Kekurangan Energi Protein (KEP) yaitu keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Jenis KEP :
1.      Kwasiorkor
Gejala klinis kwashiorkor :
-          Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki (dorsum pedis)
-          Wajah membulat dan sembam
-          Pandangan mata sayu
-          Rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
-          Perubahan status mental, apatis dan rewel
-          Pembesaran hati
-          Otot mengecil (hipotropi), lebih nyata bila diperikasa pada posisi berdiri atau duduk
-          Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan merubah warna menjadi coklat, kehitaman dan terkelupas
-          Sering disertai :   - penyakit infeksi
-    anemia
-    diare
2.      Marasmus
Gejala klinis marasmus :
-          Tampak samgat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit
-          Wajah seperti orang tua
-          Cengeng dan rewel
-          Kulir keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
-          perut cekung
-          Iga gambang
-          Sering disertai :   - penyakit infeksi (umunya kronis berulang)
-    diare kronis atau konstipasi/susah buang air
3.      Marasmik-kwasiorkor
Gejala klinisnya merupakan campuran dari beberapa gejala klinik kwashiorkor dan marasmus.

Langkah Utama pada Tata Laksana KEP
1.      Pengobatan atau pencegahan hipoglikemia (kadar gula dalam darah rendah)
Jika anak tidak dapat makan (tetapi masih dapat minum) berikan air gula dengan sendok. Jika anak mengalami gangguan kesadaran, berikan infuse cairan glukosa dan segera rujuk ke Rumah Sakit.
2.      Pengobatan dan pencegahan hipotermia (suhu tubuh menurun)
Bila suhu anak rendah, bungkus anak dengan selimut tebal, dan letakan lampu didekatnya. Lampu tersebut tidak boleh terlalu dekat apalagi sampai menyentuh anak. Selam masa penghangatan ini lakukan pengukuran suhu anak pada dubur (bukan ketiak) setiap ½ jam sekali.
3.      Pengobatan dan pencegahan kekurangan cairan
Diberikan pada balita dengan :
-          Aa riwayat anak sebelumnya
-          Anak sangat kehausan
-          Mata cekung
-          Nadi lemah
-          Tangan dan kaki teraba dingin
-          Anak tidak buang air kecil dalam waktu yang cukup lama
4.      Lakukan pemulihan gangguan keseimbangan cairan elektrolit
Pada semua KEP terjadi gangguan keseimabngan elektrolit diantaranya’
-          Kelebihan natrium, walaupun kadar natrium plasma rendah
-          Defisiensi kalium dan magnesium
5.      Lakukan pengobatan dan pencegahan infeksi
Pengobatan dilakukan untuk mencegah agar infeksi tidak menjadi lebih parah. Pengobatan yang biasa diberikan berupa antibiotic. Bila tidak ada perubahan segera rujuk ke Rumah Sakit.
6.      Pemberian makanan
7.      Perhatikan masa tumbuh kembangnya
8.      Lakukan penanggulangan kekurangan zat gizi
Pada pasien KEP mengalami kurang vitamin dan mineral.
Berikan setiap hari :
-          Tambahan multivitamin lain
-          Bila BB anak mulai naik beriakn zay besi dalam bentuk tablet
-          Berikan vitamin A
9.      Berikan dukungan emosional dan stimulasi sensorik
Pada pasien dengan KEP terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku, karenanya diberikan :
-          Kasih sayang
-          Ciptakan lingkungan yang menyenangkna
-          Lakukan therapy bermain terstruktur selam 15 – 30 menit/hari
-          Rencanakan aktivitas fisik segera setelah sembuh
-          Tingkatkan keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan. Bermain dsb)
10.  Persiapkan untuk tindak lanjut dirumah
Nasehatkan pada orang tua untuk :
-          Periksa secara teratur di puskesmas
-          Timbang berat badan anak setiap bulan
-          Berikan makanan yang sering dengan kandungan energi dan nutrient yang padat
-          Penerapan therapy bermain dengan kelompok bermain atau Posyandu
-          Berikan imunisasi sesuai jadwal
-          Berikan  vitamin A sesuai anjuran

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari kehilangan zat-zat makanan
1.      Cuci sayuran  sebelum dipotong
2.      Janga memberikan sayuran  direndam dalam air
3.      Masaklah sayuran dskat sebelum dimakan
4.      Jangan membuang air perebus sayuran,gunakanlah untuk masakan lain.rebuslah sayuran dalam air secukupnya saja.
5.      Tutuplah sayuran waktu memasak.
6.      Didihkan air sebelum memasukan sayuran, masaklah sebentar dengan api besar, jangan membiarkan sayura terlalu matang.
7.      Hidangkanlah buah-buahan dengan kulitnya bila perlu dikupas laukkanlah sejenak sebelum dimakan.
8.      Simpanlah sayuran mentah dalam keadaan dibungkus ditempat yang sejuk.
9.      bila menyuci beras jangan terlalu diulang dan jangan terlalu digosok.
10.  Masaklah beras dalam air secukupnya bila airnya mendidih jangan dibuang tetapi gunakan sebagai minuman atau  campurkan dengan masakan lain.

BB Normal sesuai umur
4 bulan sampai 9 bulan : 6 - < 8 kg
9 bulan sampai 1 tahun : 8 - < 10 kg
1 tahun sampai 3 tahun : 10 - < 14 kg
3 tahun sampai 5 tahun : 14 - < 19 kg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramalan