Berdasarkan data yang ada,ditiap desa memang mempunyai kantong RESTI dimana daerah daerah rawan TB dengan populasi tingkat kepadatan penduduk dan perumahan yang kurang memenuhi syarat kesehatan terutama pengadaan ventilasi masih menjadi kendala dimasyarakat.Rendahnya sosial ekonomi masyarakat yang identik dengan kemiskinan masih cukup tinggi. 48,70% (750 orang) berpenghasilan <860.000, sebesar 21,23% (327 orang) berpenghasilan <1.500.000, sebesar 15,97% (246 orang) berpenghasilan <1.000.000 dan sebesar 14,09% (217 orang) berpenghasilan <2.500.000.
Dengan keadaan tingkat ekonomi diatas,akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan penduduk. Belum lagi ditunjang dengan tingkat pendidikan masyarakat hanya 21,72 % yang lulusan SLA dan 10,10% lulusan PT
Secara rutin sebenarnya setiap penderita TB yang berada diwilayah kerja Puskesmas Tanjungsari selalu di kunjungi meski tanpa biaya perjalan dinas sekalipun,krn hal ini merupakan salah satu pengawasa terhadap pemnyakit berdampak lingkungan. Setiap penderita yang dikunjungi 9 dari 10 orang yang dikunjungi rata rata rumah penderita tidak mememnuhi sayarat kesehatan terutama ventilasi: ada yang tidak mempunyai jendela sama sekali, ada jendelanya tapi tak bisa dibuka,ada jendela bisa dibuka tapi tak pernah dibuka. Bagi kami ( petugas TB, Kesling dan Promkes) merupakan kalender bulanan yang harus ditindak lanjuti kepada semua penderita Tb, karena untuk menekan terjadinya penularan pada anggota keluarga yang lainnya. Sedangkan untuk penyuluhan secara global kami terbatas pada biaya akomodasi, sehingga jarang dilakukan secara umum. Kalau hanya “nebeng” rasanya tidak fokus pada permasalahan sehingga dirasakan kurang efektif.
Melalui kegiatan PPN mahasiswa Unpad Fak. Keperawatan, merupakan moment yang penting sehingga bisa melakukan kegiatan penyuluhan secara luas. Animo masyarakat cukup baik yang sengaja mengambil tempat di salah satu mesjid dusun cikupa . Adapun materi yang disampaikan adalah seputar penyakit TBC berupa penyebab penyakit TBC, Tanda dan Gejala TBC,cara pemeriksaan Penderita,cara pengobatan,cara perawatan TBC di masyarakat. Hal ini tentunya disesuaikan dengan bahasa dan tingkat pengetahuan mereka. Untuk mengetahui efektif tidaknya penyuluhan maka dilakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan pertanyaan kepada masyarakat, apa yang telah disampaikan. Melalui evaluasi tersebut dirasakan masyarakat sudah cukup faham, sehingga diharapkan masyarakat bisa mandiri menanggulangi masalah kesehatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar